Rabu, 11 Juni 2014

Perjuangan Untuk Kembali Menulis

Ada kagum sekaligus iri apabila melihat seseorang bisa konsisten menulis, apa saja materi tulisannya, bisa pekerjaan, passion, hobi atau apapunlah. Dengan perkembangan teknologi dan sosial media sekarang, menulis panjang lebar di sebuah blog seperti buang buang waktu saja, manusia manusia kekinian lebih senang berbagi melalui foto, tulisan/status singkat di twitter, path maupun facebook. Akui sajalah sharing di sosial media sat ini bukan lagi soal bercerita, berbagi pengalaman, mendiskusikan kesenangan bersama, tp lebih mengarah ke riya’, pamer dan aktualisasi diri yang tujuannya membuat iri orang lain. Saya pun demikian, tapi tahun ini saya menginjak umur dimana orang insecure menyebutnya sebagai quarter life crisis, sepertinya akan banyak transisi kehidupan yang rasanya sayang untuk tidak diceritakan, atau paling tidak diabadikan melalui tulisanlah, karena terus terang saya tidak yakin ada yang membaca blog buluk ini. Anggap saja tulisan tulisan ini sebagai sebuah kado dan oleh oleh bagi saya di masa depan. Karena kelak yang mengabadikan kenangan yang mengharu biru, pengalaman suka duka, momen momen terpenting dalam hidup bukan lagi ingatan. Tapi tulisan.

Salam.

4 komentar:

  1. Hi, Nice blog I had a great time reading it. Can I contact your through your email? Please email me back. Thanks!

    Randy
    randydavis387 at gmail.com

    BalasHapus
  2. Tak woco Qie, mwihihihi...

    BalasHapus