Jumat, 11 Januari 2008

PENGANGGURAN

Seorang pengangguran melamar pekerjaan sebagai "office boy"di istana
Negara (kantor SBY),
Jakarta
Andi Mallarangeng mewawancarai dia dan melihat dia membersihkan lantai
sebagai tesnya.
"Kamu diterima," katanya, "Berikan alamat e- mailmu dan saya akan
mengirim formulir untuk diisi dan pemberitahuan kapan kamu mulai
bekerja."
Laki-laki itu menjawab,"Tapi saya tidak punya komputer, apalagi e-mail."
"Maaf," kata Mallarangeng. "Kalau kamu tidak punya e-mail, berarti kamu
tidak hidup. Dan siapa yang tidak hidup, tidak bisa diterima bekerja."
Laki-laki itu pergi dengan harapan kosong. Dia tidak tahu apa yang harus
dilakukan hanya dengan Rp.100.000 di dalam kantongnya. Kemudian ia
memutuskan untuk pergi ke Pasar Minggu dan membeli 10kg peti tomat. Ia
menjual tomat itu dari rumah ke rumah. Kurang dari 2 jam, dia berhasil
melipatgandakan modalnya. Dia melakukan kerjanya tiga kali, dan pulang
dengan membawa Rp.300.000
Dia pun sadar bahwa dia bisa bertahan hidup dengan cara ini. Ia mulai
pergi bekerja lebih pagi dan pulang larut. Uangnya menjadi lebih banyak
2x sampai 3x lipat tiap hari.Dia pun membeli gerobak, lalu truk,
kemudian akhirnya ia memiliki armada kendaraan pengirimannya sendiri.
Lima tahun kemudian, laki-laki itu sudah menjadi salah satu pengusaha
makanan terbesar di
Indonesia .
Ia mulai merencanakan masa depan keluarga, dan memutuskan untuk memiliki
asuransi jiwa.
Ia menghubungi broker asuransi, dan memilih protection plan.
Sang brokerpun menanyakan alamat e-mailnya.
Laki-laki itu menjawab, "Saya tidak punya e-mail."
Sang broker bertanya dengan penasaran, "Anda tidak memiliki e-mail, tapi
sukses membangun sebuah usaha besar. Bisakah Anda bayangkan, sudah jadi
apa Anda kalau Anda punya e-mail?!"
Laki-laki itu berpikir sejenak lalu menjawab, "Ya, saya mungkin sudah
jadi office boy di Istana Negara!!


Pesan Moral:
1. Internet bukanlah solusi hidup Anda.
2. Kalau Anda tidak punya akses internet, lalu bekerja keras, Anda bisa
jadi milyuner.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar